Statistika

Author

Adem

Published

April 1, 2024

Statistika dan Statistik

Istilah statistika (statistics) pertama kali diperkenalkan oleh Sir John Sinclair.

Statistika merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana mengumpulkan data, meringkasnya jika diperlukan, menyajikannya, menganalisisnya, dan mengambil keputusan berdasarkan hasil analisisnya tersebut.
Statistika merupakan ilmu yang berhubungan dengan data.

Statistika yang mempelajari bagaimana pengumpulan, peringkasan, penyajian, dan analisis data lebih dikenal dengan istilah statistika deskriptif (descriptive statistics). Sedangkan pengambilan keputusan dalam statistika dikenal dengan statistika inferensi (inferential statistics).

Istilah statistik digunakan untuk nilai atau ukuran untuk mendeskripsikan data. Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang statistik.

Kita, di Indonesia mengenal Hari Statistik Nasional (HSN) dan diperingati setiap tanggal 26 September. HSN diperingati untuk memaknai pentingnya peran statistik bagi pembangunan bangsa, salah satunya sebagai acuan bagi pengambil kebijakan untuk mencapai kesejahteraan bangsa Indonesia.

Data

Data merupakan kata jamak dari datum.
Data adalah kumpulan fakta tentang suatu hal yang dinyatakan dalam bentuk angka, kata-kata, atau gambar yang diperoleh melalui hasil pengamatan, pencacahan, atau pengukuran.

Data yang diolah sehingga mengandung arti (diinterpretasi) dapat menjadi informasi.

Jenis Data Menurut Sifatnya

Data dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.

  1. Data Kualitatif
    Data kualitatif merupakan informasi deskriptif (menggambarkan sesuatu) dapat berupa kata, frase, kalimat, atau gambar.

  2. Data Kuantitatif
    Data kuantitatif merupakan informasi numerik atau angka.
    Data kuantitatif dapat berupa data diskrit atau data kontinu.
    Data diskrit diperoleh dari hasil mencacah, sedangkan data kontinu merupakan hasil pengukuran.

Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya

Dikenal data primer dan data sekunder terkait dengan cara peneliti memperoleh data. 1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh/dikumpulkan langsung dari objeknya dengan cara observasi di lapangan dengan survey atau di laboratorium melalui percobaan yang dilakukan sendiri oleh peneliti. 2. Data Sekunder
Disebut data sekunder, jika data yang digunakan berasal dari sumber lain atau data yang diperoleh sudah berupa publikasi oleh pihak lain.

Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulan

  1. Data Cross-Section
    Data yang dikumpulkan pada waktu tertentu
  2. Data Time-Series
    Data yang dikumpulkan secara kronologis berdasarkan waktu

Jenis Data Menurut Skala Pengukuran

Skala Pengukuran Frekuensi Mengurutkan Nilai Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran
Nominal v Modus
Ordinal V v Modus, Median Range
Interval V V Modus, Median, Rata-rata Hitung Range, Standar Deviasi, Varian
Rasio v V Modus, Rata-rata Hitung, Rata-rata Geometrik, Rata-rata Harmonis Range, Standar Deviasi, Varian, Koefisien Varian
  1. Nominal

    Data berupa angka-angka dalam rentangan skala pengukuran yang berfungsi sebagai pengganti label, atribut, atau kategori. Angka-angka itu tidak menunjukkan suatu kuantitas.

    Contoh: Data jenis kelamin, 1 untuk menyatakan laki-laki dan 2 untuk menyatakan perempuan.

  2. Ordinal

    Data berupa angka-angka dalam rentangan skala pengukuran tidak hanya menunjukkan kategori, tetapi juga menunjukkan hubungan kuantitas tertentu, yakni gradasi atau urutan.

    Contoh: Data tingkat intensitas kunjungan ke perpustakaan, (1) jarang sekali, (2) jarang, (3) sedang, (4) sering, (5) sering sekali.

    Dalam skala ordinal:

    • Kategori yang diukur disusun terurut dari yang paling besar ke yang paling kecil atau sebaliknya.
    • Tidak dapat dipastikan rentang perbedaan antara angka-angka yang berurutan pada skala pengukurannya.
    • Angka-angka tidak menunjukkan kuantitas dalam arti absolut.
      Contoh hasil lomba lari: A juara 1, B juara 2, dan C juara 3. Angka 1 lebih unggul dari angka 2 dan 3, tetapi skala ini tidak bisa menunjukkan tingkatan kemampuan/keunggulan mereka. Tidak berarti A lebih unggul dua kali lipat dari B dan tiga kali lipat dari C.
  3. Interval

    Data berupa angka-angka angka-angka dalam skala pengukuran tidak hanya menunjukkan hubungan kuantitatif dalam gradasi (ranking) tetapi juga menunjukkan bahwa jarak atau perbedaan kuantitas antar dua angka yang berurutan selalu sama.

    Dalam skala interval:

    • Angka-angka tidak menunjukkan kuantitas dalam arti absolut.
    • Jarak atau perbedaan kuantitas antar angka-angka yang berurutan pada skala pengukuran selalu sama.
    • Angka nol tidak menunjukkan nol absolut, nihil, atau tidak ada.

    Contoh: Ukuran temperatur air. Ukuran 0°C bukan berarti tidak memiliki temperatur. Angka 0°C memiliki sifat relatif, diantaranya 0°C = 32°Fahrenheit.

  4. Rasio

    Jika pada skala pengukuran, angka atau nilai nol absolut diketahui dengan pasti, maka disebut skala rasio.

    Dalam skala rasio:

    • Angka-angka menunjukkan kuantitas dalam arti absolut.
    • Interval (jarak) antar angka-angka yang berurutan pada skala menunjukkan jarak yang sama.
    • Mempunyai nilai nol absolut, artinya jarak tiap angka dalam skala dengan titik nol absolut dapat diketahui, secara eksplisit atau secara rasional.

    Contoh:
    Jumlah buku tentang Data Sains, Permakultur, dan The Sustainable Development di perpustakaan.
    Jika Buku tentang Permakultur sebanyak 2 dan The Sustainable Development sebanyak 6, jumlah buku The Sustainable Development tiga kali lebih banyak dari jumlah buku Permakultur.
    Jika di perpustakaan sekolah itu tidak terdapat buku tentang Data Sains, angka yang digunakan tentu saja 0. Angka 0 menunjukkan kuantitas dalam arti absolut, yaitu nihil, atau tidak ada.

wave

Halaman sebelum dan sesudahnya

Back to top